Partaiku.id – Mohamad Taufik dianggap gagal memenangkan Prabowo di wilayah ibu kota Indonesia saat Pilpres 2019. Saat itu, Taufik adalah Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta. Selain itu, Gerindra menilai Jakarta sebagai barometer perolehan suara partai dibanding daerah-daerah lain. Dalam perolehan di Jakarta saat Pilpres 2019 tersebut, Prabowo yang juga berpasangan dengan kader Gerindra–eks Wagub DKI–Sandiaga Uno meraup 3.066.137 suara.
Mereka kalah selisih 200 ribu dari pasangan calon petahana Joko Widodo (Jokowi)-Ma’ruf Amin kala itu.
“Pada saat Pilpres DKI Jakarta, itu kalah, itu menjadi catatan juga,” ujar Wakil Ketua MKP Gerindra Wihadi Wiyanto di kantor DPP Gerindra, Jakarta Selatan, Selasa (7/6).
Menurut Wihadi, Taufik juga dianggap menyalahi sumpah janjinya pada sidang MKP 21 Februari lalu.
Taufik yang kala itu menyatakan bakal tetap bertahan di Gerindra, belakangan justru kerap melontarkan pernyataan kontroversial dan sempat menyatakan bakal hengkang.
Oleh karena itu, menurut Wihadi, pihaknya kali ini kembali menggelar sidang lanjutan untuk membahas status Taufik di Gerindra. Hasil sidang memutuskan Gerindra memecat Taufik.