Partaiku.id – Ketua Umum Partai Ummat Ridho Rahmadi menilai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan telah salah kaprah soal big data yang merekomendasikan penundaan Pemilu 2024. Ridho yang tercatat sebagai lulusan di bidang kecerdasan buatan (AI) itu mengatakan, big data merupakan data mentah yang tidak akan memberikan apapun sebelum diolah. Maka, katanya, mengatakan big data telah merekomendasikan penundaan pemilu jelas salah kaprah.
“Big data tidak akan memberikan apapun sebelum diolah. Maka mengatakan big data tersebut mampu merekomendasikan sesuatu itu salah kaprah,” kata dia dalam keterangannya, Rabu (16/3).
Menantu politikus senior Amien Rais itu menjelaskan, big data merupakan data dalam jumlah besar. Guna mendapat kesimpulan big data, perlu dilakukan pemodelan dengan metode statistik, meachine learning, maupun deep learning.
Menurut Ridho, mengolah big data dengan berbagai pemodelan tersebut memerlukan server komputer dengan spesifikasi khusus. Dia pun mempertanyakan model yang digunakan Luhut dalam mengolah big data miliknya.
Menurut dia, Luhut perlu menjelaskan hal itu agar masyarakat juga tidak salah kaprah memahami klaim tersebut. Ridho juga menantang Luhut mempublikasikan big data miliknya agar bisa diolah bersama.