“Ingat di berbagai macam pemodelan big data banyak parameter yang bersifat stokastis sehingga mungkin saja dua analisis big data akan menghasilkan yang berbeda,” katanya.
Ridho menegaskan bahwa big data merupakan “data mentah”. Sehingga, jika dijelaskan metode olah dan pemodelannya, data tersebut patut diduga sebagai big hoaks.
Luhut sebelumnya menolak untuk membuka big data miliknya terkait usulan penundaan pemilu. Klaim Luhut soal big data sebelumnya juga didesak untuk dibuka agar tidak menimbulkan kecurigaan di tengah publik.
Desakan terutama datang dari para petinggi PDIP yang diklaim pemilih mereka dalam big data Luhut mendukung penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden.
“Kalau di PDI Perjuangan, kami punya data sendiri dan tidak termaksud dengan data yang disampaikan (Luhut). Itu saja,” ungkap Ketua DPR sekaligus Ketua DPP PDIP Puan Maharani di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (15/3).
(isn)