“Ada keamanan global, berarti mereka akan tuntut kampanye yang bisa membuat mereka yakin bahwa Indonesia itu tidak akan jadi sasaran empuk persaingan antara dua super power,” ujar Rocky.
“Ada kesehatan lingkungan. Semua orang di dunia, anak-anak muda itu, percaya bahwa hanya dengan isu lingkungan, mereka punya masa depan, tuh,” imbuhnya.
Indonesia Emas 2045 utopis
Lebih lanjut, Rocky menilai visi Indonesia Emas 2045 yang kerap digembar-gemborkan pemerintah hanya sekadar khayalan.
Rocky melontarkan pendapat itu lantaran kondisi rata-rata kecerdasan intelektual (IQ) RI yang tertinggal dibanding negara lainnya terutama negara di Asia Tenggara. Padahal, menurut Rocky dua hal tersebut adalah prasyarat untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045 kelak.
“Kan itu janji yang utopis sebetulnya, dia bisa kita penuhi kalau prasyaratnya kita miliki hari ini,” kata Rocky.
“Jadi kalau dibilang Indonesia emas, ada bonus demografi, bagaimana caranya kalau IQ kita itu jauh di bawah Vietnam, jauh di bawah Singapura misalnya itu,” ujar Rocky.
Lebih lanjut, Rocky menyinggung kasus stunting atau tengkes yang masih terjadi di Indonesia turut menjadi penghambat visi Indonesia Emas 2045 terwujud. Hal tersebut lantaran kasus tengkes yang menyebabkan otak anak-anak menyusut akan berdampak pada pertumbuhan yang tidak maksimal.