Ketika ditanya peerbadaan antara DBD dan Covid-19. Ia mengatakan, bahwa DPD penularannya saat nyamuk menggigit dan menghisap manusia. Sementara Covid-19 yang saat ini belum ada vaksin. Dan rata-rata pasien terpapar Covid-19 itu karena memiliki penyakit penyerta lainnya.
“Jadi, untuk DBD itu bisa dicegah dengan menjaga kebersihan baik itu di kamar mandi, maupun lingkungan. Sedangkan penyakit Covid-19, jika si pasien tidak memiliki penyakit penyerta tentunya akan seperti kehidupan sebelumnya atau adaptasi kebiasaan baru,” ucapnya.
Sehingga tidak sedikit di sejumlah daerah, jelas Devi, penanganan pasien terpapar Covid-19 ini memiliki ruang khusus dalam perawatan. Tujuannya, untuk memberikan ekstra pelayanan dan bebas dari polusi lingkungan yang khawatir bisa menyebabkan penyebaran dari pada virus tersebut.
Jadi, Devi yang juga eks Petugas medis Puskesmas Pancalang ini mengemukakan, berbicara penyakit memang sangat mengancam terhadap keselamatan hidup.
“Namun jika dilakukan perbandingan antara kadar jenis penyakit satu dengan lainnya, tentu memiliki selisih jauh berbeda. Dan hal ini perlu dilakukan melalui antisipasi dengan gaya hidup sehat,” katanya.