Pihaknya berharap, keterpilihan Nina dan Lucky kelak akan membawa Kabupaten Indramayu menjadi lebih baik.
Pleno sendiri diketahui dihadiri Nina dan Lucky. Tiada pasangan calon lain yang berkontestasi dalam pilkada lalu hadir langsung dalam kesempatan itu, melainkan hanya perwakilan masing-masing saja.
Selain Nina dan Lucky, hadir pula Bawaslu Kabupaten Indramayu, DPRD Kabupaten Indramayu, KPU Provinsi Jawa Barat, Bawaslu Provinsi Jawa Barat, unsur TNI Polri, dan partai pengusung para pasangan calon.
Nina-Lucky diketahui melenggang ke Pendopo Indramayu dengan raihan total 313.768 suara. Mengekor paslonkada mereka pasangan Daniel Mutaqien Syafiuddin-Taufik Hidayat dengan 243.141 suara, Muhamad Sholihin-Ratnawati dengan 223.247 suara, dan Toto Sucartono-Deis Handika dengan 73.494 suara.
Keunggulan Nina-Lucky yang diusung Partai PDI Perjuangan, Partai Gerindra, dan Partai Nasdem ini, sebagaimana diketahui telah menumbangkan rezim Partai Golkar yang telah setidaknya 2 dekade berkuasa di Kabupaten Indramayu.
Partai Golkar sendiri pada pilkada lalu mengusung Daniel Mutaqien Syafiuddin-Taufik Hidayat. Daniel merupakan putra dari mantan Bupati Indramayu, Irianto Mahfudz Sidik Syafiuddin (Yance) dan Anna Sophanah, yang juga mantan Bupati Indramayu setelah sang suami lengser.


