Partai Golongan KaryaPartai Nasdem

Sahrul Gunawan: Saya Gagal Perjuangkan Perubahan

Sahrul Gunawan: Saya Gagal Perjuangkan PerubahanPartaiku.id – Sahrul Gunawan mengumumkan keluar dari Partai Nasdem untuk pindah ke Partai Golkar. Dia mengaku gagal memperjuangkan perubahan selama berada di partai pimpinan Surya Paloh tersebut. Publik figur yang lekat dengan perannya dalam sinetron “Jin dan Jun” itu memilih mundur dari Partai Nasdem per 16 Maret 2022.

Sebelum mundur, Sahrul Gunawan diusung Partai Nasdem pada Pilkada Kabupaten Bandung 2020 bersama Dadang Supriatna. Adapun pernyataan mundur Sahrul disampaikan melalui surat resmi yang ia tandatangani dan ditujukan ke Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Nasdem Jawa Barat.

Dalam keterangan tertulisnya, Kamis (17/3), Sahrul mengungkapkan alasan dirinya mengundurkan diri dari Nasdem.

“Saya menyadari Partai Nasdem dengan jargon ‘Semangat Restorasi’ adalah partai yang bergerak dengan nilai filosofis perubahan. Sebuah nilai agung dalam berjuang serta bergerak di dunia perpolitikan,” kata Sahrul.

Sahrul pun menyinggung figur Ketua Umum Nasdem Surya Paloh yang ia kagumi sebagai tokoh sentral partai dan tokoh bangsa yang selalu bertindak rasional dalam rangka meraih perubahan bagi bangsa Indonesia.

“Karena dengan nilai-nilai restorasilah, bangsa ini akan kembali pada jati dirinya sebagai bangsa yang besar dengan mengedepankan nilai-nilai filosofis kebangsaanya,” ucapnya.

Namun dalam perjalanannya, Sahrul terkadang merasa jatuh ke dalam pemikiran atas refleksi jabatan serta amanah yang ia emban. Dia merasa belum mampu menjadi kader terbaik Nasdem dengan semangat restorasinya.

“Saya masih banyak menemukan kendala baik itu pemikiran yang segar maupun tindakan yang seharusnya saya lakukan sebagai manusia biasa yang hari ini berada di dalam sistem pemerintahan. Begitu banyak hal bodoh dan ketidaktahuan yang saya alami ketika saya menghadapi tantangan-tantangan permasalahan dalam rangka menjawab sebuah proses perubahan di Kabupaten Bandung,” kata Sahrul.

“Tentunya ini adalah bentuk kegagalan saya sebagai seorang kader Partai Nasdem dalam rangka memperjuangkan perubahan,” tambahnya.

Karena itu, Sahrul memilih beristikharah dan berpikir dengan matang. Dia pun memutuskan untuk mengundurkan diri dari segala bentuk keterikatan politik, kepartaian maupun sebagai kader Partai Nasdem.

“Saya ucapkan beribu terima kasih atas pengalaman, pendidikan, serta perjuangan yang telah Partai Nasdem berikan untuk diri saya,” katanya.

Berkaitan dengan bergabung di Partai Golkar, Sahrul menyampaikan bahwa hal tersebut benar adanya. Ia menyebut kesepakatan tersebut adalah hal yang lumrah dalam berpolitik dan berdemokrasi. Namun peristiwa tersebut bukan hal yang tiba-tiba ia lakukan.

Sahrul menyadari betul bahwa kepala daerah adalah jabatan politik, maka logika sederhananya dibutuhkan back up politik yang kuat dalam menjalankan tanggung jawab atas jabatan tersebut.

“Partai Golkar adalah partai yang sudah memberikan banyak corak dan warna dalam dunia demokrasi bangsa kita. Kabupaten Bandung sendiri sudah berpuluh puluh tahun menjadi lumbung kemenangan Partai Golkar, terbukti begitu banyak tokoh lintas partai pun berasal dan dibesarkan oleh Partai Golkar,” katanya.

Sahrul pun menyinggung, keterwakilan Golkar di parlemen Kabupaten Bandung saat ini, di mana partai berlambang beringin itu masih menduduki kursi terbanyak.

“Saya merasa hal tersebut tentu dapat menjadi kekuatan baru bagi diri saya dalam menjalani amanah rakyat sebagai wakil bupati. Itulah rangkaian mengapa saya secara pribadi tanpa paksaan pihak manapun memilih dan menjatuhkan hati saya dengan mantap pada Partai Golkar,” ujarnya.

(hyg/pmg)

Show More
Back to top button

Adblock Detect

Please consider supporting us by disabling your ad blocker