Berkaitan dengan bergabung di Partai Golkar, Sahrul menyampaikan bahwa hal tersebut benar adanya. Ia menyebut kesepakatan tersebut adalah hal yang lumrah dalam berpolitik dan berdemokrasi. Namun peristiwa tersebut bukan hal yang tiba-tiba ia lakukan.
Sahrul menyadari betul bahwa kepala daerah adalah jabatan politik, maka logika sederhananya dibutuhkan back up politik yang kuat dalam menjalankan tanggung jawab atas jabatan tersebut.
“Partai Golkar adalah partai yang sudah memberikan banyak corak dan warna dalam dunia demokrasi bangsa kita. Kabupaten Bandung sendiri sudah berpuluh puluh tahun menjadi lumbung kemenangan Partai Golkar, terbukti begitu banyak tokoh lintas partai pun berasal dan dibesarkan oleh Partai Golkar,” katanya.
Sahrul pun menyinggung, keterwakilan Golkar di parlemen Kabupaten Bandung saat ini, di mana partai berlambang beringin itu masih menduduki kursi terbanyak.
“Saya merasa hal tersebut tentu dapat menjadi kekuatan baru bagi diri saya dalam menjalani amanah rakyat sebagai wakil bupati. Itulah rangkaian mengapa saya secara pribadi tanpa paksaan pihak manapun memilih dan menjatuhkan hati saya dengan mantap pada Partai Golkar,” ujarnya.