Menurut Kunto, strategi Anies sangat jitu. Dia menilai manuver ini akan berdampak positif bagi persiapan Anies menuju 2024.
“Tentu saja Anies akan sangat berharap bisa berdampak pada elektabilitas di survei dan bagaimana parpol mempersepsi dia,” kata Kunto saat dihubungi, Selasa (3/5).
“Mendapatkan sekian ribu orang bukan hal yang mudah kan. Dia [menunjukkan] punya massa riil, enggak hanya massa di media sosial,” ia melanjutkan.
Kunto mengatakan Anies berhasil tampil beda dibanding kandidat presiden lainnya dengan salat Idulfitri di JIS. Dia menyebut kandidat lain, seperti Prabowo Subianto, hanya mengandalkan safari politik yang terkesan elitis.
“Dia (Anies) genuinely, secara alamiah, mengumpulkan massa yang sangat besar dalam salat Id itu yang menurut saya menunjukkan, ‘Orang respect lho sama saya’,” tuturnya, menirukan ucapan imajiner Anies.
Bersih-bersih Stigma
Ujang mengatakan salat Idulfitri di JIS sekaligus menjadi ajang bagi Anies membersihkan stigma. Selama ini, Anies dilekatkan dengan kelompok Islam garis keras, seperti Persaudaraan Alumni 212 dan Front Pembela Islam (FPI).
Ujang menduga Anies sengaja memilih JIS sebagai lokasi salat berjemaah. Hal itu dilakukan karena Monumen Nasional (Monas) sudah kadung lekat dengan gerakan Islam kanan.