Namun, yang terpenting Partai Nasdem menginginkan ada jaminan bahwa Anies Baswedan bisa mendapatkan tiket pencapresan. Akan tetapi, soal penentuan cawapres, pihaknya enggan terburu-buru.
“Kita ingin menciptakan dwi tunggal karena itu, kemudian dalam menentukan siapa yang akan menentukan cawapres Mas Anies harus benar-benar kalkulasinya secara detail, kalkulasinya harus dalam variabel yang telah kita sepakati,” imbuhnya.
Partai NasDem hingga saat ini belum juga menentukan sosok calon wakil presiden (cawapres) yang akan mendampingi Anies Baswedan pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
Kendati banyak nama bermunculan yang digadang-gadang akan menjadi cawapres Anies, di antaranya Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) hingga mantan Gubernur Jawa Barat sekaligus politikus senior PKS, Ahmad Heryawan (Aher).
Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya menjelaskan, partainya sengaja tak melakukan deklarasi cawapres bersamaan dengan Anies karena ingin memberikan kejutan kepada publik dan menanti lawan tanding di Pilpres 2024.
“Kenapa NasDem tidak deklarasi satu paket, karena biar cawapres menjadi elemen surprise, kita tentu harus melihat variabel siapa yang akan menjadi lawan tanding, sehingga prinsip play to win itu terpenuhi,” kata Willy, kepada wartawan, di Jakarta, Senin (2/1/2023).