Lebih jauh, mantan Mehut ini mengaku belum diajak bicara oleh Presiden Jokowi soal reshuffle kabinet. Ia pun membantah kabar PAN akan diberi posisi menteri dan posisi wakil menteri (wamen) yang akan diberikan ke PAN.
“Belum-belum (diajak bicara oleh presiden), Wah saya belum tahu (soal posisi Menko dan Wamen), tanya sama sana lah,” ucap Zulkifli.
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menilai, pernyataan Muhaimin merupakan peringatan kepada Presiden Jokowi, sekalipun pernyataan tersebut disampaikan Cak Imin dengan nada guyon.
“Ini warning (peringatan) ke Jokowi lah, karena yang berhak melakukan reshuffle itu Jokowi bukan yang lain,” kata Sabtu (26/3).
Menurut dia, pesan yang disampaikan Cak Imin sangat jelas yakni agar Jokowi tidak mengutak-atik jatah PKB.
“Nadanya bercanda tapi pesan dan substansinya serius gitu, terlihat berat hati PKB itu dengan masuknya PAN. Dikasih warning kalau sampai ganggu (jatah kursi) menteri PKB, maka akan terjadi (seperti) perang Rusia dan Ukraina,” ujarnya.
Meski begitu, ia menilai, Jokowi memiliki alasan yang kuat untuk melakukan perombakan kabinet. Salah satunya yakni kurangnya keberpihakan menteri terhadap produk dalam negeri.