Partaiku.id – Politikus Partai Gerindra, Kamrussamad, mengungkap alasan menegur kolega separtainya, Sandiaga Uno, soal dugaan eksploitasi ulama di balik deklarasi calon presiden (capres) yang dilakukan Ijtima Ulama dan Pemuda Islam Indonesia.
Kamrussamad mengatakan teguran itu disampaikan agar Sandi, sapaan akrab Sandiaga Uno, tidak menggelar kegiatan yang berpotensi mempolarisasi masyarakat seperti di Pemilu 2019 silam.
“Pertama sebagai sahabat baik, saya mengingatkan beliau sejak peristiwa Ijtima Ulama di Jakarta pada 9 November 2021 bahwa ini tidak tepat kita lakukan karena kita sudah merasakan dampaknya di Pemilu 2019, bagaimana polarisasi di tengah masyarakat yang sangat tajam,” kata Kamrussamad kepada CNNIndonesia.com, Selasa (21/12).
Dia menyatakan Sandi seharusnya mengingatkan kelompok masyarakat yang hendak mendukungnya untuk tidak menggunakan identitas ulama.
Kamrussamad pun berharap Sandi segera menyadari kesalahan dan meminta maaf ke publik terkait deklarasi Ijtima Ulama yang telah berlangsung sebanyak dua kali, di Jakarta dan Jawa Barat (Jabar).
“Kita harap beliau menyadari itu dan segera meminta maaf. Kita perlu negarawan muda. Minta maaf itu bukan berarti salah, tetapi itu sebagai sikap orang yang mau menerima masukan,” tutur anggota Komisi XI DPR RI itu