Partaiku.id – Pertemuan terakhir dihelat pada Kamis (2/7) di bilangan Senen, Jakarta Pusat. Elite partai dan pengurus daerah masing-masing partai hadir. Namun, para ketua umum tidak tampak. Gembar-gembor agenda kedua partai sangat kentara. Tak ada yang ditutupi dari kegiatan mereka. Bahkan, mereka sudah bicara soal nama koalisi yakni Kebangkitan Indonesia Raya meski belum resmi terbentuk.
Tak seperti Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang digagas Golkar, PPP dan PAN. Agenda penjajakan koalisi tak pernah mencuat ke publik. Baru ketika resmi terbentuk, Golkar, PPP dan PAN mengumumkan kepada publik.
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno menganggap hubungan antara Gerindra dan PKB masih cenderung normatif.
Menurutnya, koalisi belum bisa dibilang telah terbentuk jika dilihat dari gelagat kedua partai. Pasalnya, Adi melihat sejauh ini hanya PKB ynag terkesan agresif.
“Yang agresif bicara ke publik cuma PKB sepihak, seakan koalisi ini 1000 persen terbentuk. Padahal politisi Gerindra terkesan datar-datar saja menanggapinya,” kata Adi.
Menurut Adi, hubungan antara Gerindra-PKB masih mengambang. Segala sesuatu pun masih cair dan masih bisa berubah mengingat pendaftaran capres-cawapres baru dibuka Oktober 2023 mendatang.