Lebih lanjut, Sugeng mengatakan telah menghitung pelbagai aspek ketika menyodorkan skenario Ganjar-Anies tersebut. Salah satunya terkait faktor tingginya elektabilitas Ganjar dan Anies yang dipublikasikan oleh banyak lembaga survei.
Tak hanya itu, lanjut dia, pasangan ini juga dinilai ideal karena mampu mengarungi Pilpres 2024 mendatang tanpa ada luka-luka politik seperti yang telah terjadi sebelumnya.
“Bagaimana parpol lain merespons itu tergantung dari perspektif kepartaian. Kalau tak tercapai kita punya skenario lain. Skenario Ganjar-Anies ini termasuk skenario utama,” kata dia.
Sebagai informasi, Nasdem harus menggandeng atau berkoalisi dengan partai lain jika ingin mengusung capres. Pasalnya, perolehan suara Nasdem pada Pemilu 2019 lalu hanya 9,05 persen. UU Pilkada mengatur ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold harus sebesar 20 persen.
Sementara itu, Ketum Partai NasDem Surya Paloh menepis isu dirinya menyodorkan nama Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo ke Presiden Joko Widodo terkait Pilpres 2024.
Paloh mengatakan pertemuan dengan Jokowi hanya membicarakan banyak hal.