Namun dia menganggap hal ini lumrah dalam sebuah dinamika politik. Bukan hanya Anies, aksi saling dukung dan saling jegal juga dialami sosok lain yang digadang-gadang menjadi capres berikutnya.
“Ganjar juga banyak dijegal, ada Prabowo Subianto begitu juga sama, kemudian nama-nama lain Erick Thohir misalnya atau Ridwan Kamil juga melakukan hal yang sama, tapi juga mendapat pertentangan yang sama,” tuturnya.
Idil mengatakan Anies maupun pendukungnya tak perlu menanggapi deklarasi Sang Presiden itu secara berlebihan.
Acara Deklarasi Sang Presiden itu dihadiri sedikitnya 250 orang. Mereka kebanyakan mengenakan pakaian muslim, seperti gamis, peci, dan serban.
Pakar politik dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Wasisto Rahadjo menyampaikan deklarasi itu justru menunjukan bahwa Anies merupakan sosok ikon bagi para pemilih muslim.
“Tidak hanya sekedar muslim urban, tapi juga muslim yang agak konservatif,” kata Wasisto.
Apalagi, kata dia, sejauh ini belum ada sosok selain Anies yang bisa merepresentasikan para pemilih muslim. Karenanya, wajar jika Anies menarik perhatian kelompok-kelompok Islam.