Wasisto menilai citra Anies yang dekat dengan kelompok Islam, bahkan yang tergolong garis keras, bisa saja dianggap negatif oleh pihak lawan. Namun, itu tak berlaku bagi pemilih muslim.
“Memang pemilih muslim seperti butuh sosok baru yang mampu bertarung di arena elektoral, karena yang kita lihat pasca-peran Habib Rizieq misalnya dan tokoh-tokoh muslim lain yang belum terlalu naik ke panggung, yang menjadi harapan tentu Pak Anies di sini,” tuturnya.
Berbeda dengan Idil, Wasisto menyebut acara deklarasi itu bukan upaya penggembosan atau menjegal langkah Anies untuk maju sebagai capres 2024.
Justru menurutnya, deklarasi itu sebagai upaya ‘menjual’ sosok Anies agar menarik perhatian dari berbagai kelompok pemilih muslim.
“Lebih kepada semakin menjualnya sosok Anies ini sebagai ikon yang itu menarik perhatian dari kelompok Islam lain untuk bisa mendukungnya,” ujarnya.
Salah satu peserta deklarasi yang mengaku sebagai mantan anggota HTI, Zainal Abidin menilai kehadiran Anies dianggap mewakili aspirasi umat Islam.
“Kenapa kami mendukung Pak Anies Baswedan? Pertama, dalam kinerja di DKI sudah menjawab aspirasi umat Islam,” ucap Zainal saat ditemui di lokasi acara.