Sebab, kata dia, Indonesia masih trauma terhadap proyek mobil nasional yang pernah diterapkan saat zaman Orde Baru melalui proyek Mobil Timor yang kandas di tengah jalan.
“Jadi enggak boleh buru-buru uga menetapkan Esemka jadi mobil nasional. Karena kita punya pengalaman buruk saat Orde Baru ya, yang tak lain adalah puteranya presiden [Soeharto] sendiri. Ini harus hati-hati juga,” kata dia.
Jokowi dan sejumlah menteri Kabinet Kerja jilid 1 pada hari ini Jumat (6/9) mengikuti acara peresmian pabrik perdana PT Solo Manufaktur Kreasi (SMK) di Boyolali, Jawa Tengah. Peresmian pabrik produksi Esemka merupakan bukti keseriusan PT SMK dalam mengarungi industri otomotif Tanah Air.
Presiden Direktur SMK Eddy Wirajaya dalam kesempatan itu menegaskan bahwa mobil-mobil Esemka yang keluar dari ‘rahim’ Solo Manufaktur Kreasi (SMK) di Boyolali bukan produk mobil nasional.
Menurut Eddy SMK merupakan perusahaan yang 100 persen kepemilikannya tidak ada campur tangan pemerintah. SMK adalah perusahaan swasta nasional sehingga embel-embel mobil nasional Esemka harus ‘dilenyapkan.