Wisata Halal di Sumatera Utara (Sumut) mengundang berbagai respon dari Masyarakat, tak terkecuali Ketua DPP NasDem Martin Manurung yang ikut berkomentar soal Wisata Halal ini.
Menanggapi hal itu, Martin Manurung menyayangkan isu-isu yang berkaitan dengan keyakinan agama dibawa ke ranah publik. “Halal dan haram itu kan persoalan keyakinan individu. Hal-hal seperti itu harusnya tidak usah dibawa ke dalam ranah publik, karena akan jadi problematik,” ujar Martin Manurung, yang menjabat Ketua DPP Partai NasDem, saat dimintai konfirmasi, Senin (2/9/2019) malam.
Menurut Martin, lebih baik pembahasan wisata halal dilakukan dalam rapat tertutup bersama kepala daerah sekawasan dan tokoh masyarakat. Yang mana dalam diskusi itu juga dibahas bagaimana menata kawasan Danau Toba menjadi lebih baik dan kebersihan lebih bagus.
“Kemudian juga kelengkapan-kelengkapan lain, seperti rumah makan yang ditambah. Misalnya rumah makan nasional (rumah makan tidak menjual daging babi). Sebenarnya sudah banyak rumah makan nasional di kawasan Toba,” ujar Martin.
“Hal-hal seperti itu tidak usah dibawa ke dalam ranah publik dalam wacana diskusi terbuka. Istilah ‘wisata halal’ itu saja sudah menjadi hal yang problematik. Apabila ada wisata halal, berarti ada wisata haram. Siapa yang menyediakan wisata haram itu? Kan tidak ada,” imbuhnya.