Urusan keyakinan, lanjut Martin, merupakan urusan masing-masing dengan tuhannya. Jika hal itu dibawa ke ranah publik, semua orang akan memperdebatkannya.
“Jadinya identitas dan bisa menimbulkan gesekan. Kita ini sudah cukup bergesekan. Sudah ada soal Papua, sampai sekarang Bapak Presiden Joko Widodo juga harus menyelesaikannya dengan tuntas. Jangan ditambah-tambah lagi persoalan bangsa ini,” tegas caleg DPR RI terpilih dari dapil Sumut II itu.
Lebih lanjut ia mengatakan alangkah lebih baik jika Gubernur Sumut Edy Rahmayadi memberikan jawaban bagaimana menyelesaikan masalah narkoba, kemiskinan, pendidikan, mentalitas, kebodohan, dan stunting yang terjadi di Sumut.
“Persoalan di Sumut bukan persoalan wisata halal. Jangan habis energi kita memperdebatkan hal yang tidak perlu. Kita berdebat soal yang tidak pokok,” tandasnya.
Seperti diketahui, wacana wisata halal mendapat respons dari masyarakat Batak. Bahkan puluhan Mahasiswa melakukan aksi demo terkait hal itu.
Menurut Mahasiswa Pecinta Danau Toba, alasan menerapkan wisata halal tersebut rentan membuat masyarakat yang hidup berdampingan dengan damai menjadi terusik. Mereka menyarankan Gubernur Sumut seharusnya lebih fokus pada upaya menjaga kelestarian Danau Toba dari segala bentuk perusakan dan pencemaran. Mereka pun menuntut perusahaan-perusahaan yang diduga menyebabkan pencemaran di Danau Toba ditindak.