Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan

Survei Indonesia Political Opinion (IPO) : Kepuasan terhadap Presiden Jokowi 51 Persen, Wakil Presiden Ma’ruf 31 Persen

Dalam survei ini IPO melibatkan 1200 responden yang tersebar secara proporsional di setiap daerah. Margin of error dari survei +/- 2,5 persen dengan tingkat akurasi data 95 persen. Survei dilakukan pada 29 November-2 Desember 2021 secara daring.  Kepuasan masyarakat terhadap kinerja Presiden Jokowi hanya mencapai 51 persen. Sebanyak 47 persen responden lainnya mengaku tidak puas, dan 2 persen ragu-ragu menjawab.  "Sementara responden menyatakan ragu-ragu memberikan nilai pada pemerintah cukup rendah hanya 2 persen. Artinya bisa diyakini publik sudah demikian confirmed menilai yang memuaskan 51 persen yang tidak memuaskan 47 persen," kata Dedi.  Jika dielaborasi per bidang, responden yang mengaku tidak puas pada kinerja Jokowi bidang politik hukum mencapai 57 persen, 39 persen mengaku puas, dan 4 persen menjawab ragu-ragu.  Di bidang ekonomi, kepuasan terhadap kinerja Jokowi sebesar 53 persen, sementara ketidakpuasan sebesar 41 persen, dan ragu ragu menjawab 6 persen.  Dalam bidang sosial kepuasan terhadap presiden Jokowi sebesar 48 persen, 43 persen tidak puas, dan 9 persen ragu menjawab.  edi melanjutkan kepuasan publik terhadap Wakil Presiden Ma'ruf Amin bahkan lebih rendah. Hanya 31 persen mengaku puas terhadap kinerja mantan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini. Sebanyak 62 persen lainnya mengaku tidak puas, dan 7 persen ragu-ragu menjawab.  "Sejak 100 hari kerja Ma'ruf Amin, terbentuk kepercayaan terhadap Wapres cukup tinggi. Sehingga ini berdampak pada penilaian publik bahwa kinerja Wapres cukup rendah," ucap Dedi.  Ketidakpuasan terhadap kinerja Wapres paling tinggi di bidang sosial yakni 66 persen. Pada bidang ini, hanya 27 persen mengaku puas dengan kinerja Ma'ruf Amin, dan 7 persen ragu-ragu.  Pada bidang ekonomi, ketidakpuasan pada Wapres 63 persen, 23 persen mengaku puas, dan 14 persen ragu-ragu menjawab.  Sementara pada bidang politik hukum, ketidakpuasan pada wapres 54 persen, hanya 31 persen mengaku puas dan 15 persen ragu menjawab.  "Kondisi ini menandai semakin banyak publik yang tidak percaya pada kapasitas Wapres Ma'ruf Amin," tutur Dedi.  Jika dibandingkan dengan survei lembaga lainnya, survei kepuasan terhadap kerja Presiden Jokowi menunjukkan tren menurun.  Survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), pada September, mengungkapkan tingkat kepuasan publik terhadap Jokowi mencapai 68,5 persen, atau mengalami penurunan 7,2 persen dibandingkan empat bulan sebelumnya.  "Dalam survei September 2021, mayoritas warga, 68,5 persen, masih sangat atau cukup puas dengan kerja Presiden Jokowi. Yang kurang atau tidak puas 29,5 persen, dan yang tidak menjawab 2 persen," ucap Direktur Eksekutif SMRC Sirojudin Abbas, saat memaparkan hasil survei pihaknya secara daring, Selasa (19/10).  Senada, survei Litbang Kompas memaparkan kepuasan publik terhadap kinerja Joko Widodo-Ma'ruf Amin pada Oktober hanya mencapai 66,4 persen, atau menurun 2,7 persen dibandingkan April.Partaiku.id – Dalam survei ini IPO melibatkan 1200 responden yang tersebar secara proporsional di setiap daerah. Margin of error dari survei +/- 2,5 persen dengan tingkat akurasi data 95 persen. Survei dilakukan pada 29 November-2 Desember 2021 secara daring.

Kepuasan masyarakat terhadap kinerja Presiden Jokowi hanya mencapai 51 persen. Sebanyak 47 persen responden lainnya mengaku tidak puas, dan 2 persen ragu-ragu menjawab.

“Sementara responden menyatakan ragu-ragu memberikan nilai pada pemerintah cukup rendah hanya 2 persen. Artinya bisa diyakini publik sudah demikian confirmed menilai yang memuaskan 51 persen yang tidak memuaskan 47 persen,” kata Dedi.

Jika dielaborasi per bidang, responden yang mengaku tidak puas pada kinerja Jokowi bidang politik hukum mencapai 57 persen, 39 persen mengaku puas, dan 4 persen menjawab ragu-ragu.

Di bidang ekonomi, kepuasan terhadap kinerja Jokowi sebesar 53 persen, sementara ketidakpuasan sebesar 41 persen, dan ragu ragu menjawab 6 persen.

Dalam bidang sosial kepuasan terhadap presiden Jokowi sebesar 48 persen, 43 persen tidak puas, dan 9 persen ragu menjawab.

edi melanjutkan kepuasan publik terhadap Wakil Presiden Ma’ruf Amin bahkan lebih rendah. Hanya 31 persen mengaku puas terhadap kinerja mantan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini. Sebanyak 62 persen lainnya mengaku tidak puas, dan 7 persen ragu-ragu menjawab.

“Sejak 100 hari kerja Ma’ruf Amin, terbentuk kepercayaan terhadap Wapres cukup tinggi. Sehingga ini berdampak pada penilaian publik bahwa kinerja Wapres cukup rendah,” ucap Dedi.

Ketidakpuasan terhadap kinerja Wapres paling tinggi di bidang sosial yakni 66 persen. Pada bidang ini, hanya 27 persen mengaku puas dengan kinerja Ma’ruf Amin, dan 7 persen ragu-ragu.

Pada bidang ekonomi, ketidakpuasan pada Wapres 63 persen, 23 persen mengaku puas, dan 14 persen ragu-ragu menjawab.

Sementara pada bidang politik hukum, ketidakpuasan pada wapres 54 persen, hanya 31 persen mengaku puas dan 15 persen ragu menjawab.

“Kondisi ini menandai semakin banyak publik yang tidak percaya pada kapasitas Wapres Ma’ruf Amin,” tutur Dedi.

Jika dibandingkan dengan survei lembaga lainnya, survei kepuasan terhadap kerja Presiden Jokowi menunjukkan tren menurun.

Survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), pada September, mengungkapkan tingkat kepuasan publik terhadap Jokowi mencapai 68,5 persen, atau mengalami penurunan 7,2 persen dibandingkan empat bulan sebelumnya.

“Dalam survei September 2021, mayoritas warga, 68,5 persen, masih sangat atau cukup puas dengan kerja Presiden Jokowi. Yang kurang atau tidak puas 29,5 persen, dan yang tidak menjawab 2 persen,” ucap Direktur Eksekutif SMRC Sirojudin Abbas, saat memaparkan hasil survei pihaknya secara daring, Selasa (19/10).

Senada, survei Litbang Kompas memaparkan kepuasan publik terhadap kinerja Joko Widodo-Ma’ruf Amin pada Oktober hanya mencapai 66,4 persen, atau menurun 2,7 persen dibandingkan April.

 

Show More
Back to top button

Adblock Detect

Please consider supporting us by disabling your ad blocker