Pada simulasi kedua, peluang kemenangan pasangan Anies-AHY lebih tinggi dengan perolehan angka 19,76 persen, mengalahkan Prabowo-Puan 17,07 persen, dan Airlangga-Ganjar 12,44 persen.
Pada simulasi ketiga, pasangan Anies-AHY unggul dengan angka 22,85 persen, mengalahkan Prabowo-Puan dengan angka 18,46 persen dan Airlangga-Gatot Nurmantyo di 5,37 persen.
Pada simulasi kelima, pasangan Puan-Anies hanya mendapat angka 7,40 persen, kalah telak dari Prabowo-Ganjar dengan 34,31 persen dan Cak Imin-AHY dengan 5,77 persen.
Sebaliknya, pada simulasi kelima, pasangan Prabowo-Anies menang telak dengan angka 33,74 persen, Puan-Cak Imin dengan 3,41 persen, dan Airlangga-Ganjar dengan 11,38 persen.
Pada simulasi dua pasangan capres-cawapres, Prabowo-Puan juga hanya bisa ditandingi oleh Anies sebagai capres. Namun, Anies sebagai posisi Capres tidak bisa menandingi pasangan Prabowo-Ganjar.
Direktur Eksekutif Indopol, Ratno Sulistiyanto, mengungkapkan posisi Anies akan kuat jika dia dicalonkan sebagai presiden. Sebaliknya, jika ia dicalonkan sebagai cawapres, pemilihnya akan beralih.
Menurutnya, jika Anies diposisikan sebagai cawapres, Gubernur DKI jakarta itu akan kalah oleh pasangan Prabowo-Puan.