Hal itu berbeda jauh dengan jawaban responden terkait kinerja Wakil Presiden Ma’ruf Amin. Hanya 39 persen yang menyatakan puas dan 4 persen lainnya sangat puas. Sementara, 47 persen responden menyatakan tidak puas dan 10 lainnya sangat tidak puas.
Kepuasan itu, kata dia, tidak selaras dengan tanggapan responden soal kehidupannya sehari-hari dari sisi ekonomi dan kesejahteraan. Dia menuturkan, ada 57 persen masyarakat yang menyatakan kehidupannya sulit.
“Dalam aktivitasnya sebetulnya di masyarakat juga tidak merasakan lebih mudah,” jelasnya.
Dalam asumsi tersebut, Dedi menuturkan bahwa seharusnya jika masyarakat puas dengan kinerja pemerintah, maka seharusnya ada kemudahan hidup yang dirasakan.
Sehingga, menurutnya Presiden Joko Widodo telah berhasil membangun citra di publik terkait dengan kerja-kerja yang dilakukannya selama ini.
“Artinya Presiden Joko Widodo berhasil betul menanamkan citra seolah-olah bekerja dengan baik, kemudian pekerjaan itu bisa dipenetrasikan melalui publikasi-publikasi dan propaganda politik,” ujarnya.
Sebagai informasi, dalam survei tersebut IPO menggunakan metode multistage random sampling dengan melakukan wawancara melalui sambungan telepon kepada responden.