Selain itu, sebanyak 20,3 persen responden yang menolak Penundaan Pemilu memandang agenda itu bisa menimbulkan situasi chaos.
“Penundaan pemilu sangat rawan memicu terjadinya kerusuhan sosial seperti yang terjadi pada tahun 1998,” ujar Alfin.
Sebagai informasi, survei IPS dilakukan pada 8-18 Maret 2022 di 34 provinsi terhadap 1.220 responden yang berusia minimal 17 tahun. Margin of error survei ini sekitar 2,8 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Sementara itu, Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menunjukkan bahwa mayoritas responden yang puas dengan kinerja Presiden Joko Widodo menolak wacana penundaan penyelenggaraan Pemilu 2024.
Dari survei itu diperoleh hasil sebesar 65,1 persen responden yang puas dengan kinerja Jokowi menentang penundaan Pemilu 2024. Sedangkan di pemilih yang menyatakan tak puas dengan kinerja Jokowi, angka yang menentang penundaan pemilu jauh lebih besar yaitu sebesar 87,3 persen.
Survei digelar pada 23 Februari hingga 3 Maret 2022 dengan total 1.200 responden dari seluruh provinsi. Pengambilan sampelnya menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error kurang lebih 2,9 persen.