Partai Amanat NasionalPartai Demokrasi Indonesia PerjuanganPartai Gerakan Indonesia RayaPartai Golongan KaryaPartai Kebangkitan Bangsa

Survei Lingkaran Survei Indonesia Denny JA: Mayoritas Pemilih PKB dan Golkar Tolak Tunda Pemilu 2024

Survei Lingkaran Survei Indonesia Denny JA: Mayoritas Pemilih PKB dan Golkar Tolak Tunda Pemilu 2024Partaiku.id – Hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menunjukkan bahwa mayoritas pemilih Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Golongan Karya (Golkar), serta Partai Amanat Nasional (PAN) menolak usul penundaan penyelenggaraan Pemilu 2024. Padahal, ketua umum dari tiga partai politik (parpol) tersebut merupakan pengusul penundaan penyelenggaraan Pemilu 2024.

Hasil itu diperoleh dari survei yang digelar pada 23 Februari hingga 3 Maret 2022, dengan total 1.200 responden dari seluruh provinsi. Pengambilan sampelnya menggunakan metode multistage random sampling.

Survei dilakukan secara langsung atau tatap muka dengan margin of error kurang lebih 2,9 persen.

Berdasarkan hasil itu, diketahui bahwa 66,2 persen pemilih PKB, 71,6 persen pemilih Golkar, serta 93,7 persen pemilih PAN menolak usul penundaan penyelenggaraan Pemilu 2024.

“Pemilih PKB sangat setuju atau setuju 26,7 persen, tidak setuju atau sangat tidak setuju 66,2 persen. Pemilih Golkar sangat setuju atau setuju 24,3 persen, tidak setuju atau sangat tidak setuju 71,6 persen. Lalu, PAN setuju atau sangat setuju 6,3 persen, dan tidak setuju atau sangat tidak setuju 93,7 persen,” kata peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa, dalam konferensi pers virtual, Kamis (10/3).

Kondisi serupa juga ditemukan di pemilih parpol lain. Di Gerindra, 80,5 persen pemilihnya menolak penundaan Pemilu 2024.

Kemudian, 56,3 persen pemilih PDI Perjuangan juga menolak penundaan penyelenggaraan Pemilu 2024

Di sisi lain, LSI Denny JA juga memetakan dukungan atau penolakan terhadap wacana penundaan penyelenggaraan Pemilu 2024 dari segmen pendukung capres potensial 2024.

Hasilnya, 77,2 persen responden yang menyatakan mendukung Menteri Pertahanan (Menhan) Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, menentang wacana penundaan Pemilu 2024.

Lalu, 69,3 persen memilih Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai presiden pada pilpres 2024, menyatakan menentang penundaan pemilu.

Begitupun para pemilih capres potensial lain selain Prabowo dan Ganjar, di mana mayoritas diatas 60 persen menyatakan menentang penundaan pemilu.

“Rata-rata di bawah 30% yang menyatakan setuju pemilu 2024 ditunda,” ujar Ardian.

Usul penundaan Pemilu 2024 digulirkan oleh tiga ketua umum parpol yaitu Ketum PKB Muhaimin Iskandar, Ketum Golkar Airlangga Hartarto, serta Ketum PAN Zulkifli Hasan.

Namun, pemerintah lewat Menko Polhukam, Mahfud MD dan Kantor Staf Presiden (KSP) telah menyatakan bahwa hingga kini pemerintah tak pernah membahas wacana penundaan Pemilu. Mahfud berkata bahwa presiden juga telah menyetujui Pemilu digelar 14 Februari 2024.

Jokowi merespons usul penundaan Pemilu 2024 dengan menyatakan akan tetap berpegang teguh kepada konstitusi.

Ia menyampaikan Undang-undang Dasar (UUD) 1945 membatasi masa jabatan presiden dua periode. Dia akan taat kepada aturan itu.

Sebelumnya, Survei Indikator membeberkan hasil survei yang dilakukan Indikator Politik menunjukkan mayoritas publik setuju pemilu 2024 tetap digelar meski dalam keadaan pandemi Covid-19.

Hasil survei Desember 2021 lalu itu sengaja dilakukan untuk merespons pihak-pihak yang menggunakan hasil survei tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Joko Widodo untuk mendorong agenda perpanjangan masa jabatan presiden.

Dalam survei akhir tahun 2021 itu menunjukkan 67,2 persen responden memilih pergantian kepemimpinan nasional melalui Pemilu 2024 tetap dilaksanakan meski tengah pandemi. Sementara 24,5 persen memilih pemilu ditunda hingga 2027. Dan 8,3 persen sisanya tak menjawab.

(mts/isn)

Show More
Back to top button

Adblock Detect

Please consider supporting us by disabling your ad blocker