Kondisi serupa juga ditemukan di pemilih parpol lain. Di Gerindra, 80,5 persen pemilihnya menolak penundaan Pemilu 2024.
Kemudian, 56,3 persen pemilih PDI Perjuangan juga menolak penundaan penyelenggaraan Pemilu 2024
Di sisi lain, LSI Denny JA juga memetakan dukungan atau penolakan terhadap wacana penundaan penyelenggaraan Pemilu 2024 dari segmen pendukung capres potensial 2024.
Hasilnya, 77,2 persen responden yang menyatakan mendukung Menteri Pertahanan (Menhan) Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, menentang wacana penundaan Pemilu 2024.
Lalu, 69,3 persen memilih Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai presiden pada pilpres 2024, menyatakan menentang penundaan pemilu.
Begitupun para pemilih capres potensial lain selain Prabowo dan Ganjar, di mana mayoritas diatas 60 persen menyatakan menentang penundaan pemilu.
“Rata-rata di bawah 30% yang menyatakan setuju pemilu 2024 ditunda,” ujar Ardian.
Usul penundaan Pemilu 2024 digulirkan oleh tiga ketua umum parpol yaitu Ketum PKB Muhaimin Iskandar, Ketum Golkar Airlangga Hartarto, serta Ketum PAN Zulkifli Hasan.
Namun, pemerintah lewat Menko Polhukam, Mahfud MD dan Kantor Staf Presiden (KSP) telah menyatakan bahwa hingga kini pemerintah tak pernah membahas wacana penundaan Pemilu. Mahfud berkata bahwa presiden juga telah menyetujui Pemilu digelar 14 Februari 2024.