“Adapun di kelompok responden yang tidak memilih salah satu pasangan atau merahasiakannya lebih banyak yang menyuarakan optimisme. Sebanyak 45,2 persen menyebut hubungan kedua kubu sudah semakin baik,” ujarnya.
Lebih lanjut, Litbang Kompas mencatat mayoritas responden sepakat apabila polarisasi yang masih terus terjadi sampai saat ini dirasa sangat mengkhawatirkan. Terlebih jika polarisasi ini masih sampai berlanjut pada kontestasi pemilu 2024 mendatang.
Berdasarkan masing-masing pilihannya, kelompok responden pendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno memiliki kekhawatiran lebih tinggi, yakni sebanyak 76,9 persen.
Tidak jauh berbeda, sebanyak 71,9 responden dari kelompok pendukung Jokowi-Ma’ruf juga menyatakan kekhawatirannya hal yang serupa.
Sementara mereka-mereka yang tidak khawatir dari kelompok Jokowi dan Prabowo masing-masing sebanyak 24,4 persen dan 20,7 persen.
Di sisi lain, bagi kelompok yang tidak memilih salah satu pasangan atau merahasiakannya 65,8 persen responden turut mengaku khawatir akan potensi polarisasi. Meski begitu, jumlah responden yang tidak khawatir justru lebih tinggi dibandingkan dua kubu lainnya, yakni sebesar 31,1 persen.