Kedua, kepuasan terhadap penanganan pandemi Covid-19. Dari hasil survei diketahui, publik yang puas pada kinerja pemerintah dalam penanganan pandemi Covid-19 menurun 74,9 persen pada Desember 2021 menjadi 62,2 persen pada Maret 2022.
“Sementara yang menilai negatif mengalami pertambahan dari 21,9 persen pada Desember 2021 menjadi 35,1 persen pada Maret 2022,” papar Deni.
Ketiga, kondisi politik. Berdasarkan survei, 23,5 persen warga menilai bahwa kondisi politik nasional buruk atau sangat buruk. Angka ini naik dari Desember 2021 yang mencapai 22 persen.
Sementara, 32,6 persen menilai kondisi politik baik atau sangat baik, atau menurun dari tiga bulan lalu yang mencapai 35,3 persen atau bahkan anjlok dari angka tiga tahun lalu, September 2019, dengan 41 persen.
“Sebaliknya, yang menilai keadaan politik sekarang lebih buruk atau jauh lebih buruk mengalami peningkatan dari 14,5 persen pada September 2019 menjadi 23,5 persen pada Maret 2022.
Keempat, kepuasan terhadap penegakan hukum. Dari temuan SMRC, yang menilai kondisi penegakan hukum buruk atau sangat buruk naik dari 15,1 persen pada survei September 2019 menjadi 24,9 persen pada Maret 2022.