Partaiku.id – Survei Center for Strategic and International Studies (CSIS) Mengatakan kompetensi yang paling penting adalah kemampuan perencanaan dan eksekusi kebijakan (60,6 persen) dan kemampuan membuat kebijakan yang inovatif (58,2 persen).
“Pertama, kemampuan perencanaan dan eksekusi kebijakan dan yang kedua membuat kebijakan yang inovatif, baru hal-hal lainnya,” kata Kepala Departemen Politik dan Perubahan Sosial CSIS Arya Fernandes dalam rilis ‘Survei Ahli Pemindahan Ibu Kota Negara: Prospek Kepemimpinan Jakarta dan Implikasi Sosial, Politik, dan Ekonomi ke Depan’, Senin (6/6).
Selanjutnya, kemampuan pengelolaan anggaran yang tepat sasaran (36,5 persen), menggerakkan birokrasi (35,9 persen), dan membuat perubahan (34,1 persen).
Selain itu, kemampuan memimpin saat situasi krisis (30 persen), berkolaborasi dengan dunia usaha (18,8 persen), kemampuan memutuskan kebijakan dengan cepat dan berkolaborasi di tingkat global sama-sama (9,4 persen), kemampuan membuat kebijakan-kebijakan populis (4,1 persen), serta retorika dan persuasi publik (2,9 persen).
Sebelas variabel kompetensi tersebut pun diuji kepada sejumlah tokoh, yaitu Wakil Gubernur Ahmad Riza Patria, anggota DPR Ahmad Sahroni, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Wali Kota Solo Gibran Rakabumi Raka.