“Pemilu itu amanat UUD 1945 yang wajib dilaksanakan setiap 5 tahun sekali. Adanya pemilu sebagai bukti adanya pemerintahan demokrasi, bukan pemerintahan diktator, otoriter, atau monarki,” kata Viva kepada wartawan, Selasa (26/7).
Menjawab kritikan itu, Waketum Partai Nasdem Ahmad Ali menjelaskan pernyataan Ketua Umum Surya Paloh soal lebih baik tak usah pemilu jika berujung perpecahan. Menurut dia, pernyataan Surya Paloh itu didasari keresahan karena masih adanya polarisasi.
“Itu kan rangkaian pidato dia dan kemudian dia menceritakan perjalanan bangsa kemudian mekanisme pemilihan kepala daerah yang dilakukan 5 tahun sekali. Kemudian di akhir-akhir kita melihat polarisasi pasca pemilu itu kan begitu kencang kan, kemudian mengancam perpecahan,” kata Ali, Selasa (26/7).
“Kalau kemudian akibat pemilu itu membuat bangsa ini pecah, bercerai berai. Lebih baik nggak usah pemilu, supaya nggak jadi itu maka pemilu ini kita harus kedepankan bukan hanya kepentingan diri kita, tapi kepentingan untuk memperkecil terjadinya perpecahan itu,” lanjut Ali.