Dalam pidato kenegaraannya, Presiden Jokowi menekankan pentingnya kualitas sumber daya manusia (SDM) yang siap menghadapi berbagai perubahan.
Untuk itu, Presiden meminta agar segenap komponen bangsa Indonesia memiliki kewaspadaan.
“Indonesia tidak takut terhadap keterbukaan. Kita hadapi keterbukaan dengan kewaspadaan,” kata Jokowi dalam pidatonya.
Jokowi juga menyebutkan bahwa kewaspadaan berkaitan dengan kesigapan dalam menghadapi ketidakpastian.
Ini adalah dinamika yang dihadapi tidak hanya oleh Indonesia, melainkan juga oleh seluruh negara di dunia.
Beberapa kondisi dinamis dan lingkungan strategis yang dihadapi Indonesia yang disebutkan Presiden Jokowi dalam pidato kenegaraannya, meliputi kemudahan arus informasi; ideologi yang mengancam Pancasila; disrupsi teknologi; dan persaingan global yang semakin ketat.
“Kemudahan arus komunikasi dan interaksi juga membawa ancaman: ancaman terhadap ideologi kita Pancasila, ancaman terhadap adab sopan santun kita, ancaman terhadap tradisi dan seni budaya kita, serta ancaman terhadap warisan kearifan lokal bangsa kita,” kata Jokowi.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Fraksi Partai NasDem, Ahmad HM Ali menyampaikan bahwa visi pembangunan SDM yang disampaikan Presiden Jokowi sebagai sebuah mandat pimpinan negara.