Mengenai publikasi secara berkala dan peluncuran indeks partisipasi pemilu. Mellaz menyampaikan ada beberapa hal yang dibutuhkan, yakni perencanaan naskah publikasi edisi pertama, kemudian perencanaan format kegiatan launchingnya. Untuk itu, tim penyusun dalam rapat ini dapat berkoordinasi dengan sekretariat jenderal KPU untuk mengeksekusinya.
Melalui forum yang digelar 24-26 Maret 2023 ini, kata Mellaz, memberikan banyak peta jalan yang lebih jernih bagi implementasi dari indeks partisipasi pemilu yang telah disusun dan sedang dalam tahap penyempurnaan.
Sebagai informasi, indeks partisipasi pemilu telah disusun melibatkan akademisi dan pegiat pemilu. Beberapa hal yang akan ditindaklanjuti adalah pengimplementasiannya untuk merekam kegiatan partisipatif yang dilakukan masyarakat dengan dua metode, yakni kuantitatif dan kualitatif.
Sementara itu, Wima menyampaikan pentingnya indeks partisipasi pemilu ini agar KPU mendapatkan angka persentase sebagai pertanggungjawaban ke publik. Angka persentase partisipasi masyarakat diharapkan naik untuk Pemilu 2024.
“Itulah sebagai bentuk pertanggungjawaban kita, termasuk satker kita, mereka juga kita arahkan, instruksikan agar partisipasi dari sisi kualitatif naik, dari kuantitatif juga naik,bagaimana kajiannya, seperti apa analisanya, seperti apa risetnya, library field studinya itu [sejalan] dari tim indeks partisipasi pemilu,” kata Wima.