Partaiku.id – Presiden Joko Widodo (Jokowi) merespons kritik soal food estate yang dinilai gagal dan menjadi kejahatan lingkungan, Kalau membangun food estate tak semudah yang bapak ibu bayangkan. Tanaman pertama biasanya gagal, kedua paling-paling berhasil 25 persen, ketiga baru, biasanya keenam, ketujuh baru pada kondisi normal. Jadi tak semudah dibayangkan. kata Jokowi di Kompleks MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (18/8).
Jokowi menegaskan proses membangun food estate untuk antisipasi krisis pangan global. Ia mewanti-wanti kini semua negara sedang hadapi krisis pangan.
Ia mencontohkan persoalan gandum dan beras alami kelangkaan dan menjadi problem di semua negara.
“Yang makan gandum semua masalah. Harga juga naik drastis. Beras, setelah India setop enggak ekspor lagi, semua yang makan beras semuanya sekarang masalah. Harga naik. Sehingga lumbung pangan, food estate harus, untuk cadangan,” ujarnya.
“Baik cadangan strategis, kalau melimpah nanti enggak apa-apa untuk ekspor dalam rangka bersama,” kata Jokowi menambahkan.
Meski demikian, Jokowi menyadari pelaksanaan program food estate pasti ada kekurangan. Ia memastikan pihaknya akan mengevaluasi agar proyek ini terus berjalan.