Tingginya angka Balita yang terindikasi kurang gizi di Kabupaten Cianjur berdasarkan data pada 2018 sekitar 19,6% atau lebih kurang 210.750 orang.
Angka tersebut dinilai sudah melampaui batas yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia dimana angka anak kurang gizi tak boleh melebihi angka 10 persen.
Masalah pendidikan dan kesehatan anak di Kabupaten Cianjur selain kurang gizi, menjadi fokus utama M. Tandiontong, Sekretaris Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat, terutama menyangkut stunting dan gizi buruk. Meski berbeda dengan kurang gizi, kasus stunting dan gizi buruk cenderung menurun.
Stunting adalah kondisi anak memiliki tinggi badan lebih rendah dari standar usianya akibat asupan gizi yang kurang dalam waktu cukup lama sebagai dampak dari pemberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi.
“Dalam masalah kesehatan anak di Kabupaten Cianjur yang jadi permasalahan saat ini adalah kurang gizi. Ini harus jadi perhatian kita semuanya,” kata, M. Tandiontong, SE, MMAk., saat diwawancara, Minggu (09/02).
Sebagai politikus PDI Perjuangan Daerah Pemilihan 4 Kabupaten Cianjur. Pihaknya saat ini lebih mendorong pemerintah kabupaten Cianjur untuk meningkatkan porsi bidang pendidikan dan kesehatan.