Partaiku
Partaiku.id – Pengurus Pusat (PP) Gerakan Pemuda Ka’bah (GPK) menyatakan prihatin atas tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jatim yang memakan korban setidaknya 174 jiwa.
Peristiwa seperti ini sangat memperihatinkan dunia sepak bola Indonesia. Pertandingan sepak bola yang seharusnya menjadi ajang sportivitas dan menjadi salah satu hiburan masyarakat tercoreng, akibat jatuhnya korban jiwa terbesar dalam sejarah sepak bola dunia, yakni 174 jiwa melayang.
Sekjen PP GPK M. Thobahul Aftoni menyatakan, Pertama: GPK menyayangkan pihak panitia pelaksana yang tetap menjalankan pertandingan tanpa mengikuti rekomendasi dari pihak kepolisian dalam hal ini Polres Malang.
“Kami menyayangkan ego dari panitia pelaksana, kami menduga pelaksanaan malam hari hanya untuk mengejar keuntungan semata dari penjualan tiket daripada melihat aspek keselamatan. Pastinya akan berbeda jika pelaksaan sore hari dibandingkan malam hari,” ujar Aftoni, Senin (3/10/2022).
Kedua; PP GPK juga meminta agar dilakukan evaluasi secara total terkait pelaksanaan prosedur pengamanan yang dilakukan oleh pihak kepolisian yang masih memakai gas air mata untuk mengurai keributan di lapangan. Sebab sudah diatur oleh FIFA bahwa tidak boleh ada penggunaan gas air mata dalam upaya mengurai penonton sepak bola yang melakukan aksi keributan.