“Saya hanya berharap hate speech tidak ada lagi. Saya menolak rasisme dan hate speech pada siapa pun, apa pun ras, suku, golongan, atau agamanya,” tutur Tsamara.
“Kita ini sama-sama Indonesia,” tutup Tsamara.
Sebelumnya, Tsamara mendapat serangan dari sejumlah pihak usai memutuskan keluar dari PSI. Sejumlah warganet menudingnya pro Anies Baswedan dan anti-Jokowi.
Tsamara dan suaminya mendapat label kadrun-sebutan warganet untuk kelompok anti-Jokowi. Beberapa warganet juga menyebut Tsamara antek Yaman.
Halo, tolong @DivHumas_Polri. Ini keterlaluan. Bukan nasionalisme. Jelas fasisme….. pic.twitter.com/2pXuGwyfWy
— Tsamara Amany (@TsamaraDKI) April 21, 2022
(dhf/DAL)