Partaiku.id – Politikus muda Tsamara Amany mengaku tak masalah mendapat cap kadrun -sebutan warganet bagi kelompok anti-Jokowi- setelah keluar dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Namun Tsamara tidak terima saat serangan kepada dirinya mulai mengarah ke rasialisme. Dia mempermasalahkan ancaman pemusnahan ras yang dilontarkan pemilik akun Instagram @xeriaz_marhaenisi.
“Kenapa saya sampai mention Polri itu bukan karena label yang diberikan kepada saya, tetapi yang lebih parah yang menyerang itu menyampaikan hate speech dan dia mengatakan mau melakukan eksterminasi seperti yang dilakukan Nazi di Jerman,” kata Tsamara saat dihubungi, Selasa (26/4).
Halo, tolong @DivHumas_Polri. Ini keterlaluan. Bukan nasionalisme. Jelas fasisme….. pic.twitter.com/2pXuGwyfWy
— Tsamara Amany (@TsamaraDKI) April 21, 2022
Tsamara menegaskan penolakannya terhadap rasialisme. Dia menyampaikan orang dari etnis mana pun tak pantas mendapat perlakuan rasialisme.
Mahasiswa Universitas New York itu mengaku telah menyatakan sikap itu sejak lama. Bahkan, ia menolak perlakuan rasialisme kepada orang yang berseberangan secara politik seperti Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.