“Dari dulu saya selalu kritik orang berbasis kinerja. Saya tidak pernah setuju panggilan bernuansa rasis kepada siapa pun,” ujarnya.
Meski begitu, Tsamara tak akan memproses hukum cuitan tersebut. Dia memilih fokus untuk memperjuangkan isu perempuan.
Tsamara diketahui mendapat sejumlah serangan di media sosial setelah meninggalkan PSI. Salah satu serangan datang dari akun Instagram @xeriaz_marhaenisi.
Akun itu menyebut Tsamara sebagai kadrun-sebutan warganet bagi kelompok anti-Jokowi. Akun itu juga mengancam akan memusnahka etnis Arab.
“Jika saya yg memegang otoritas tertinggi di indonesia saya akan mengelurkan dekrit untuk memerintah angkatan bersenjata kita untuk mengirim seluruh para keturunan imigran arab yaman tanpa reserve yg ada di indonesia untuk di kirim ke camp solusi final akhir dan saya pastikan akan jauh exstrim apa yg perna di lakukan NAZI germany terhadap orang yahudi,” tulis akun tersebut dalam tangkapan layar yang dibagikan Tsamara melalui Twitter, Kamis (21/4).
(dhf/gil)