Lebih lanjut, Hasan menilai pernyataan Uu menunjukkan wataknya sebagai pemimpin yang tak memiliki empati, kendati yang bersangkutan telah menyampaikan maaf. Menurut Hasan, pernyataan Uu justru meninggalkan luka pada keluarga korban.
Menurut dia, Uu mestinya memikirkan dampak mental, emosional, hingga fisik para korban. Ia meminta Uu tak membuat pernyataan yang justru membikin gaduh.
“Pikirkan juga dampak secara fisik, mental, dan emosional bagi para korban yang mengalami bullying dan juga keluarganya. Tak perlu membuat pernyataan yang malah menimbulkan kontroversi,” katanya.
Uu sendiri telah meminta maaf terkait pernyataannya. Dia mengklarifikasi bahwa pernyataannya tidak bermaksud menyinggung pada konteks kasus perundungan anak di Tasikmalaya yang terjadi beberapa waktu lalu.
“Saya mohon maaf menyampaikan hal semacam itu,” kata Uu dalam konferensi pers di Gedung Sate, Kota Bandung, yang diunggah via akun Instagram pribadinya, @ruzhanul dikutip.
Dalam kasus ini, bocah sebelas tahun asal Kabupaten Tasikmalaya, Jabar, meninggal dunia setelah dirundung teman-temannya. Korban sempat depresi hingga meninggal dunia saat menjalani perawatan di rumah sakit.