Partaiku.id – Maria Angelica Christy, peneliti dari BOI Research dan Kawula17 memaparkan preferensi penolakan jabatan presiden tiga periode terpetakan dari tiga kategori usia. Pertama, kelompok usia 25-35 tahun menjadi kategori yang paling kuat untuk menolak hal tersebut. Survei menunjukkan ada 64% responden yang berkata demikian.
Kemudian, kelompok usia 18-24 tahun menjadi basis responden tengah yang juga mendukung penolakan masa jabatan presiden tiga periode. Terakhir, pada kelompok usia 36-45 tahun yang jumlahnya paling sedikit mendukung penolakan perpanjangan masa jabatan presiden.
Menurut Maria, dari total mayoritas responden yang menolak wacana itu, ada survei menunjukkan bahwa ada sebanyak 25% responden yang berkata setuju bahwa dalam masa genting, seperti saat pandemi Covid-19, seorang presiden dapat dipilih lebih dari dua kali untuk menjamin stabilitas nasional.
“Bagi mereka yang mendukung tiga periode, alasan yang terungkap adalah agar presiden saat ini dapat fokus dengan realisasi atau penyelesaian program-program yang ada. Menurut mereka, belum tentu presiden selanjutnya akan melanjutkan program tersebut,” ungkap Maria.