Sekretaris Tanfidziyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Makassar, Usman Sofyan, menyatakan, dalam konteks politik praktis NU tidak dalam posisi mendorong dan mendukung kadernya secara keorganisasian pada Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Makassar 2020.
“Kenapa? Karena sesuai garis kebijakan organisasi bahwa politik NU adalah politik untuk kebangsaan, politik untuk kemaslahatan dan tegaknya keadilan,” kata Usman, Selasa (29/10/2019)
Terkait ada kader NU atau warga Nahdliyin yang maju dalam kontestasi politik seperti pilkada, kata Uso sapaannya, maka ibarat bagaikan satu anggota tubuh, ketika satu anggota tubuh sakit, maka anggota tubuh lain ikut merasakan.
“Jadi ada panggilan moral untuk saling mensupport. Terlebih jika kader tersebut memiliki jejak rekam yang bagus atau jelas kekaderan ke-NU-annya,” Uso menambahkan.
Terpisah, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Kebangkitan Bangsa Sulawesi Selatan (DPW PKB Sulsel) Azhar Arsyad berharap partainya dapat mengusung kader PKB atau NU di Pilwali Makassar.
“Harapan kami kader partai kami tentunya, kemudian kader NU. PKB dan NU merupakan satu kesatuan, PKB ini lahir dari rahim NU,” tegas Azhar.