“Kemudian, pak gubernur menyampaikan tentang itu (program pemerintah tentang penanganan HIV/AIDS), jelas saya juga menguatkan,” ujarnya.
Dalam pernyataan sebelumnya yang kini menjadi kontroversi tentang penanganan HIV/AIDS dengan cara menikah dan poligami, Uu turut menyampaikan tiga poin lainnya dalam menekan kasus HIV/AIDS yaitu penguatan keimanan terhadap Allah SWT, memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang bahaya HIV/AIDS, serta pendidikan seks kepada masyarakat.
“Poin 1, 2, 3 kan menguatkan perkataan pak gubernur, cuma ditambihan (ide menikah dan poligami),” ucapnya.
Sebelumnya, Uu mengusulkan solusi pencegahan HIV/AIDS adalah dengan berpoligami. Uu menyatakan menikah dan poligami akan menjauhkan diri dari perbuatan zina.
Uu pun meminta para pria yang sudah menikah tidak lagi melakukan seks bebas yang berpotensi menularkan HIV/ AIDS kepada para istri dan anak-anaknya.
“Dari pada seolah-olah dia (suami) tidak suka begitu, tapi akhirnya kena (HIV/AIDS) ke istrinya sendiri, toh agama juga memberikan lampu hijau asal siap adil kenapa tidak? Makanya daripada ibu kena (HIV/ AIDS) sementara ketahuan suami seperti itu mendingan diberikan keleluasaan untuk poligami,” kata Uu.
(hyg/ugo)