Menurutnya, dampak nyata yang akan segera sampai ke kalangan petani Indonesia adalah soal pupuk. Secara global, dia berkata, tren harga pupuk terus naik, apalagi sejumlah negara produsen pupuk seperti China tengah melakukan restriksi ekspor saat ini.
“Di sisi lain, Rusia dan Iran, dua negara yang merupakan negara produsen gas besar di dunia, yang merupakan bahan baku pupuk, kini sama-sama mendapat sanksi dari negara-negara Barat,” sambung mantan Wakil Ketua DPR RI itu.
Fadli menyampaikan, FAO memberikan peringatan bahwa biaya input pertanian, terutama pupuk, akan segera melonjak tajam, sehingga akan memperburuk ketahanan pangan di negara-negara miskin atau berkembang.
Berdasarkan data FAO pada Juni 2022, menurutnya, indeks biaya input pertanian telah mencapai rekor tertinggi. Fadli memandang, isu itu seharusnya membuat Indonesia khawatir.
“Jadi, kenaikan harga cabai, juga komoditas lainnya, seperti minyak goreng, gandum, jagung, telur ayam, daging sapi, atau pupuk, harus kita baca sebagai dampak perubahan atas dinamika global, yaitu perubahan iklim dan perubahan rantai pasok pangan akibat ketegangan politik di Eropa,” ujar dia.