Partaiku.id – Wakil Presiden Ma’ruf Amin hal itu merupakan amanat dari ajaran Nabi Muhammad SAW. Seorang pemimpin, menurut dia, harus memiliki kapasitas, integritas, dan akhlak mulia.
“Karena itu, kita mengharapkan semua supaya memilih yang afdal, jangan yang tidak afdal. Memilih yang alyaq, yang ashlah, ya tentu yang mempunyai kapasitas, kapabilitas, integritas, akhlak yang mulia. Supaya yang dipilih yang terbaik daripada calon yang ada,” kata dia saat berpidato di Milad MUI ke-47 di Hotel Sultan, Jakarta.
“Itu saya kira Majelis Ulama Indonesia mengarahkan kepada umat seperti itu. Bukan berdasarkan suka atau tidak suka, tapi Al-Afdhal, Al-Ashlah dan Al-Alyaq, yang terbaik. Itu barangkali tugas Majelis Ulama Indonesia dalam mengarahkan umat ke sana. Bukan mengarahkan pilih A atau B, ini dan itu,” imbuhnya.
Meski demikian, pernyataan itu disampaikan Ma’ruf bukan untuk meminta MUI terlibat dalam urusan pencalonan presiden atau wakil presiden. Sebab, urusan pencalonan merupakan keputusan partai politik atau gabungan partai yang telah memenuhi syarat ambang batas 20 persen suara parlemen.
Sebagai mitra pemerintah, Ma’ruf menyebut MUI bertugas untuk menjaga keutuhan Bangsa. Termasuk saat masyarakat menghadapi ajang Pemilu 2024 mendatang.