Ia pun berharap Pemilu 2024 tak sampai memicu konflik di antara umat Islam. Menurutnya, masyarakat harus saling menghormati meskipun berbeda-beda pilihan dalam pilpres.
“Prinsip yang kita lakukan Lakum capresikum’ (bagimu capresmu), walana capresuna (bagi kami capres kami). Capres ente, capres ente, capres saya, capres saya. Tak perlu jadi benturan,” kata dia.
Selain itu, Ma’ruf juga meminta agar peran MUI sebagai pelayan umat terus dilakukan. Terutama dalam menjaga umat dari akidah-akidah dan pikiran yang menyimpang.
“Dari cara berfikir tak moderat. Juga jangan sampai umat konsumsi sesuatu tak halal. Minum tak halal. Dan bermuamalah yang tak sesuai syariah. Ini harus dijaga umatnya,” katanya.
Sebelumnya, Ma’ruf meminta agar MUI tak perlu ribut-ribut urusan capres dan cawapres yang akan maju di Pilpres 2024 mendatang.
“MUI tak terlibat dalam menentukan calon presiden dan calon wakil presiden. Dan yang menentukan partai politik atau gabungan parpol. Jadi kita tak perlu ribut-ribut urusan Capres. Itu nanti parpol dan gabungan parpol,” kata Ma’ruf.
Meski demikian, Ma’ruf mengatakan MUI punya peran penting mengarahkan umat supaya memilih Capres yang terbaik. Baginya, hal demikian sudah diamanatkan oleh Nabi Muhammad SAW untuk mengangkat pemimpin yang lebih layak dan pantas.