“Kedua, apakah mau maju menjadi calon presiden atau wakil presiden? Tidak dijawab. Ketiga, ditanya lagi, apakah benar di Menko Polkam dia bikin kegiatan, bikin partai? Tidak dijawab. Jadi empat, kemudian, katanya dia berminat menjadi wakil presiden dari Bu Mega, tidak dijawab juga,” ujarnya.
“Yang kelima, apakah benar tidak diundang untuk rapat di kabinet? Gitu loh. Sekretaris dia Sudi Silalahi kan mengatakan tidak pernah diundang, apakah benar?,” sambungnya.
Saat lima pertanyaan itu ia sampaikan, kata Panda, Presiden keenam Republik Indonesia itu justru mengalihkan pandangannya. Satu jam Panda habiskan untuk menunggu jawaban itu, ia kemudian melapor ke Megawati.
“Nah, lima ini, waktu saya sampaikan, dia (SBY) cuma menerawang, melihat langit-langit, gitu lho. Ada satu jam lebih, tidak dijawab. Lalu kemudian saya kembali ke Ibu Mega,” katanya.
Menurutnya, apabila SBY menjawab pertanyaan itu, hubungan panas dingin yang terjadi antar keduanya akan berakhir.
“Jadi itu sebenarnya, saya pikir, kalau itu dijawab, itu selesai hubungan mereka,” ungkasnya.
Menanggapi hal itu, Juru bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan pihaknya tak memiliki wewenang untuk menjawab. Menurutnya, pertanyaan itu hanya bisa dijawab langsung oleh Megawati dan SBY.