“Jadi yang kuat dan besar bukan cuma ototnya, hari ini terbukti adalah pikiran-pikirannya yang kuat dan besar,” tambahnya
Anies pun memuji tetralogi buku yang AHY tulis. Menurutnya, AHY tidak terjebak dengan menulis biografi karena hal tersebut merupakan khas orang tua. Anak muda memang harus menuliskan pikiran gagasan, bukan cerita masa lalu.
“Pada saat saya mendengar Mas AHY akan meluncurkan buku, saya sempat khawatir, ‘mudah-mudahan bukan biografi’, karena kalau biografi, dia bercerita tentang kemarin, yang berhak cerita tentang kemarin adalah yang lain, Pak SBY boleh bercerita tentang kemarin, tapi Mas AHY harus bercerita masa depan dan kecurigaan saya keliru, Mas AHY menuliskan gagasan untuk masa depan,” ujar Anies.
“Ini keren, karena di sini ada aspek bagaimana kita mengubah perjalanan jadi pengalaman dan pengalaman jadi hikmah. Kita semua menjalani, banyak yang menjalani, tapi tidak semua yang kita jalani jadi pengalaman dan tidak semua pengalaman bisa ambil hikmahnya. Ini tetralogi, 4 bukunya,” pungkasnya.