Partaiku.id – Ketua Komisi VIII DPR Ashabul Kahfi Jadi kalau dalam perspektif penyelamatan Al Zaytun, khususnya dari aspek pembelajarannya, saya kira pemerintah melalui Kementerian Agama, yang perlu menjadi perhatian kita yang pertama adalah me-review kurikulum yang ada. Ini yang perlu ditelaah betul,” ujar Kahfi melalui siaran Polemik Trijaya FM, Sabtu (5/8).
Kahfi mengatakan kurikulum yang berkorelasi dengan isu-isu di pondok pesantren yang menimbulkan kontroversi tersebut perlu ditelaah lebih dalam. Ia mengatakan hal ini dikarenakan beberapa kurikulum di Al Zaytun mendapat penilaian ada ajaran-ajaran aneh dan cenderung sesat.
“Apakah kurikulum yang ada berkorelasi dengan apa yang menjadi isu-isu di pesantren tersebut yang menimbulkan kontroversi dan bahkan mendapat penilaian bahwa ada beberapa ajaran-ajaran aneh dan cenderung sesat di sana. Apakah ini berkorelasi dengan kurikulum yang ada,” ucapnya.
Proses selanjutnya adalah memetakan kualitas pengajar.
“Jadi ini ada kualifikasi, karena ini menjadi penting karena kita tau bahwa kehadiran lembaga pesantren ini, juga ada penilaian-penilaian yang agak miring dan negatif, beberapa pesantren yang cenderung berpikiran agak ekstrim, dan sebagainya,” kata dia.