Disinggung alasan engapa mengusung calon wali kota Medan yang belum berpengalaman dalam birokrasi, Robert mencontohkannya dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang sma sekali tak punya latar belakang di dunia politik.
“Kita punya pengalaman mengusung anak muda menjadi pengalaman, seperti contoh Ridwan Kamil yang dipilih oleh Ketum karena latar belakang tidak politik,” ucapnya.
Selain itu, kata dia, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto melihat potensi besar terhadap generasi-generasi muda dalam menata dan membangun satu wilayah.
Untuk itulah, Prabowo yakin memilih Bobby Nasution yang dinilai memiliki potensi besar dapat mengubah wajah kota Medan.
Di mana, stigma jelek selalu muncul terhadap Medan karena beberapa wali kota terlibat kasus korupsi.
“Ketum melihat ada pontensi besar kepada Bobby untuk mengubah wajah kota Medan. Kita tahu beberapa pemimpin wali kota Medan banyak terlibat kasus korupsi dan kita sangat sedihkan,” katanya.
“Niatnya tulus akan membangun kota Medan, dan butuh energi baru dalam membangun,” tambahnya.
Disinggung alasan mau berkoalisi dengan PDI-Perjuangan, padahal pada pemilihan beberapa tahun lalu tidak pernah sepahaman, Robert menyanggahnya.