”Dalam satu tahun terakhir ini, partai-partai politik utama di Eropa telah memandang Nahdlatul Ulama dan PKB sebagai mitra penting, yang memiliki kemampuan dan otoritas keagamaan yang diperlukan untuk secara efektif mengatasi berbagai ancaman keamanan yang terkait dengan Islam, terorisme, dan migrasi,” kata Muhaimin.
Menurutnya, keterlibatan Nahdlatul Ulama dan PKB di Eropa dirancang untuk mengoperasionalkan Deklarasi Gerakan Pemuda Ansor tentang peta jalan “Islam untuk Kemanusiaan” (“Al Islam lil Insaniyyah”). Yaitu, dengan mendorong munculnya konsensus masyarakat untuk menolak setiap upaya memperalat Islam sebagai senjata politik.
Muhaimin mengatakan, pada 27 November 2018, PKB bergabung dengan jaringan politik terbesar di dunia, Centrist Democrat International (IDC – CDI), yang gugus afiliasinya di Eropa adalah European People’s Party (Partai Rakyat Eropa).
Pada 10 April 2019, Komite Eksekutif IDC – CDI dengan suara bulat mengadopsi resolusi yang diajukan oleh PKB, yang mendukung agenda “Islam Untuk Kemanusiaan.” Misinya untuk mendorong “munculnya peradaban global yang ditegakkan diatas dasar penghargaan terhadap persamaan hak dan martabat bagi setiap manusia.”