“Jadi kalau saya pilih ini, iya bertanggung jawab itu bisa secara politik tapi kalau ilmuwan organisasi akademisi seperti saudara harus jernih,” imbuh Mahfud.
Kemudian, Mahfud juga meminta kepada para peserta agar jangan salah melakukan analisis hukum walaupun memiliki sikap politik dan akhirnya memihak sebelah pihak.
“Kedua, jangan salah di dalam melakukan analisis hukum karena kadangkala, kalau sudah punya sikap politik itu lalu analisis hukum salah, memihak yang satu dicari dalilnya ini. Memihak yang sana dalilnya ini, dan seterusnya,” ujarnya.
Menurutnya, hukum bisa saja dicari-cari dalilnya untuk memihak karena memiliki agenda politik sama hal dengan agama bisa mencari dalil yang keras dan yang lembut.
(kdf/kid)